Mungkinkah Cinta Berbalas Cinta?
Sebab, porsi cinta satu orang dengan yang lainnya belum tentu sama. Sekuat apapun cinta seorang anak tak akan bisa membalas besarnya cinta orang tua pada dirinya. Setulus apapun cinta santri, tetapi sang guru telah terlebih dahulu membuktikan cinta dengan memberi ilmu tanpa menuntut ganti. Namun, cinta membutuhkan pengertian. Sebab dengan pengertian akan lahir kesadaran betapa orang telah berkorban begitu besar dalam mewujudkan cinta pada dirinya.
Mungkinkah cinta berbalas cinta?
Sebab, cinta lebih banyak lahir dari perasaan. Menghadirkan perasaan tak semudah menghitung angka dan membagi bilangan. Meski, suami- istri seksalipun, sulit menakar sama persis cinta mereka berdua. Namun, cinta mengharuskan pengertian. Pengertian hadir dari kesadaran akal pikir. Dengan pengertian, tak mudah seseorang berkhianat atas yang lain. Sebab, ia mesti berhitung, betapa pasangan kita, guru kita, orang-orang di sekitar kita, telah mengerahkan banyak hal untuk satu urusan luhur, yaitu cinta.
Mungkinkah cinta berbalas cinta?
Sebab, cinta dominan pada perasaan, sedang perasaan rawan termakan usia.
Cinta sangat mungkin berbalas cinta, jika teracik dari perasaan dan pengertian.
(Sidareja, 21 Agustus 2017)
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- KEBUGARAN JASMANI
- TERNYATA, MATEMATIKA ITU TAK MENAKUTKAN
- Belajar Sejarah itu menumbuhkan cinta, cinta peserta didik terhadap tanah air
- Belajar Sejarah itu menumbuhkan cinta, cinta peserta didik terhadap tanah air
- Kiat Sukses Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK 2019
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas