Bahagia Itu Adalah .....

Kalau bahagia itu hanya ada di rumah-rumah mewah, lalu bagaimana nasib orang yang hidup di rumah-rumah sederhana?
Bukankah di rumah megah bisa ada air mata, bisa ada kata-kata makian sesama anggota keluarga, bisa juga ada perceraian penghuninya.Ternyata, senyum dan tawa bisa hadir di rumah mewah. Senyum dan tawa juga bisa menghiasi rumah-rumah sederhana. Air mata kesedihan pun bisa tumpah di mana saja, di hunian mewah dan gubuk sederhana.
Jika bahagia hanya tersebab dari tingginya jabatan atau besarnya pendapatan seseorang, lalu bagaimana bertahun-tahun (maaf) para pekerja kasar, kuli bangunan, dan para pemulung menghimpun rasa?
Cermatilah dengan kerendahan hati pada kehidupan mereka. Saat-saat para pekerja bangunan dan pemulung bersendau gurau melepas riang sesama mereka. Saat mereka pulang membawa beberapa lembar uang receh hasil jerih payah dan menyerahkan kepada istrinya. Ucapan terima kasih sang istri yang terbungkus senyum lugunya. Saat istri menyambut kepulangan suami dengan lembut kata, meski hanya terhidang menu sederhana. Bukankah itu bahagia?
Bahagia juga bisa menjadi milik orang yang belum bisa memenangkan kompetisi dalam kehidupan.
Maski tidak tampil sebagai juara, para pemain dan pelatih dari sebuah tim sepak bola akan berangsur bahagia jika mereka bermain sprortif, tidak curang, dan tidak mempengaruhi netralitas wasit.
Calon kades dan bahkan pasangan capres dan cawapresnya yang didukungnya tidak terpilih, bisa jadi ia tetap bahagia. Meski awalnya kecewa, namun tak lama akan berubah menjadi kenyamanan jiwanya. Ini terjadi jika upaya mengantarkan calon pemimpin diyakininya sebagai bentuk perjuangan agar terwujud keadilan dan kemakmuran.
Kalau bahagia hanya milik mereka yang menikmati kemenangan, lalu bagaimana nasib para pejuang dan pahlawan yang bertempur jauh hari sebelum kita merdeka tahun1945.
Tidak terbilang pejuang kita yang melakukan perlawanan sejak penjajah bercokol di negeri ini. Bukankah mereka bahagia karena telah menjadi bagian dari berdirinya NKRI, meski mereka tak sempat menikmati?
Bahagia adalah bagaimana kita bisa memaknai dari setiap yang kita miliki. Dan, utamanya adalah menghadirkan syukur pada Illahi Robbi.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- KEBUGARAN JASMANI
- TERNYATA, MATEMATIKA ITU TAK MENAKUTKAN
- Belajar Sejarah itu menumbuhkan cinta, cinta peserta didik terhadap tanah air
- Belajar Sejarah itu menumbuhkan cinta, cinta peserta didik terhadap tanah air
- Kiat Sukses Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK 2019
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
![]() ![]() , menurutku bahagia itu sdrhana cukup kita sendiri yg bikin apa yg membuat kita bahagia. anyway aku mau rekomendasiin nih salah satu kampus islam yg ada di Smg. nah bagi kamu yg sdg bingung akan melanjutkan pendidikan kemana sepertinya UIN Walisongo cocok buat kamu terlebih jika ingin sambil belajar ilmu agama. ayo temukan prodi impianmu dikampus Walisongo <a href="https://walisongo.ac.id/">walisongo.ac.id</a> |
![]() ![]() http://slkjfdf.net/ - Akefoto <a href="http://slkjfdf.net/">Ehusanaq</a> fez.qwhf.sman1cipari.sch.id.fel.fd http://slkjfdf.net/ |
Kembali ke Atas